Rabu, 12 Desember 2007

Lubang Resapan Biopori

Ada satu lagi cara untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Akan tetapi langkah ini belum saya lakukan, baru teman saya yang lakukan seperti yang terlihat dalam blognya di http://kadarsyah.co.nr

Lubang resapan biopori (LRB) adalah lubang yang dibuat dengan menggunakan alat yang bertujuan untuk 'menangkap' air. Info lengkapnya dapat dilihat di www.biopori.com

Selasa, 11 Desember 2007

Revisi Langkah # 4 (menghemat air)

Masih ingat postingan saya sebelumnya yang berjudul Lingkungan: Langkah # 4 (menghemat air)?

Ternyata ada yang lebih hemat! Silakan lihat di sini

Mengapa Perlu Menanam Pohon

Dikutip dari Kompas, 9 Desember 2007:
"Mengurangi Polutan Udara dengan Tanaman

Lusiana Indriasari

Masyarakat perkotaan sering kali kesulitan menanam tanaman di sekitar rumah karena keterbatasan lahan. Padahal, tanaman memiliki banyak fungsi ekologis yang menguntungkan manusia.

Tanaman bermanfaat memperbaiki kualitas udara melalui proses fotosintesis yang mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen (O2). Tanaman juga dapat menurunkan suhu udara di sekitar rumah.

Beberapa ahli lingkungan menyebutkan, setiap satu hektar lahan hijau dapat mengubah 3,7 ton CO2 dari aktivitas manusia, pabrik, dan kendaraan bermotor menjadi dua ton O2 yang dibutuhkan manusia.

Namun ironisnya, sebagian orang justru menebangi pohon di depan rumah dengan berbagai alasan. Di sebuah kawasan perumahan di Tangerang, misalnya, warga menebangi pohon perindang yang ditanam di depan rumah oleh pengembang. Warga juga tidak banyak menanam tanaman meski masih punya sedikit halaman untuk ditanami.

Siti Nurisyah, dosen Departemen Arsitektur Lansekap, Institut Pertanian Bogor, mengungkapkan, lahan sempit memang selalu menjadi alasan masyarakat perkotaan untuk tidak menanam pohon. Padahal, sebetulnya lahan sempit itu bisa disiasati dengan berbagai macam cara. "Bahkan gang-gang sempit pun sebenarnya masih bisa ditanami pohon dengan menggunakan pot," kata Nurisyah.

Lahan sempit

Menanam pohon di halaman rumah yang sempit jelas sulit dilakukan bagi mereka yang tinggal di perkotaan. Karena jarak halaman dengan rumah berdekatan, akar pohon sering kali merusak bangunan.

Untuk itu, pemakaian pohon bisa diganti dengan tanaman taman atau tanaman lanskap. "Tanaman hias atau pohon sama pentingnya. Yang paling dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas udara adalah daunnya untuk fotosintesis," kata Nurisyah.

Soal lahan, apabila tidak memungkinkan, tanaman bisa ditanam di dalam pot. Pot yang digunakan tidak perlu pot yang bagus, tetapi bisa menggunakan ember bekas, bekas kaleng cat, dan lain-lain. Pot-pot ini lalu didekatkan satu sama lain agar tanaman menjadi rimbun.

Tanaman dalam pot juga bisa diletakkan di atas atap rumah yang diperkuat dengan beton atau biasa disebut roof garden atau taman atap. Beberapa rumah di Jakarta sudah memodifikasi atapnya menjadi taman atap dengan tanaman hias. Semua bangunan tinggi di kota besar, seperti hotel, apartemen, dan gedung perkantoran sebaiknya mulai membuat taman atap.

Yang banyak dilupakan orang adalah tanaman rambat. Tanaman rambat juga bisa digunakan untuk menyiasati lahan yang sempit. Tanaman rambat bisa menjalar di dinding, di pagar, di atap pergola, bahkan bisa dililitkan di batang pohon atau tiang listrik.

Nurisyah juga menganjurkan agar semua pagar rumah diberi tanaman. Tanaman yang bisa digunakan untuk tanaman pagar adalah dari jenis tanaman semak-semak atau perdu. Tanaman pagar seperti bambu juga bisa digunakan untuk meredam kebisingan.

Selain menyerap karbon dioksida, beberapa jenis tanaman, seperti cemara laut dan johar, bisa menyerap gas polutan di udara, seperti SO2 (sulfur dioksida) dan timah hitam (Pb).

Sedangkan tanaman yang memiliki bulu daun (trikoma) efektif untuk menyerap debu. Jenis tanaman yang memiliki bulu daun antara lain trengguli, johar, flamboyan, dan bunga lampion. Tanaman ini cocok ditanam di daerah berdebu, seperti kawasan pabrik semen, pinggir jalan, dan lain-lain.

Menurut penelitian, pepohonan di areal seluas 300 x 400 meter mampu menurunkan konsentrasi debu di udara dari 7.000 partikel per liter menjadi 4.000 partikel per liter.

Pilih tanaman

Seleksi tanaman untuk tiap tempat penting dilakukan. Menurut Nurisyah, tanaman yang dipilih harus memiliki toleransi terhadap lingkungan sekitarnya agar bisa bertahan hidup. Di Jakarta, misalnya, butuh tanaman atau pohon yang punya batas toleransi tinggi terhadap CO2 atau Pb. "Pohon seperti manusia, ada yang tahan dan tidak tahan terhadap lingkungan dan kondisi tertentu seperti pencemaran," kata Nurisyah.

Menurut Nurisyah, tanaman yang bandel terhadap polutan adalah jenis kacang-kacangan atau leguminosae, seperti angsana, trembesi, dan akasia. Tanaman jenis kacang-kacangan ini dipakai sebagai tanaman pionir pada lahan yang kurang subur, seperti di Jakarta. Tanah di Jakarta banyak yang kurang subur karena sudah tercemar oli, minyak, dan mengandung banyak puing.

Tanaman pionir ini berfungsi untuk memperbaiki kesuburan tanah. Jika tanah yang ditanami sudah subur, tanaman kacang- kacangan bisa diganti dengan jenis tanaman lain yang diinginkan.

Untuk menurunkan suhu udara di dalam rumah, posisi menanam penting diperhatikan. Tanaman yang ditanam di sisi barat dan timur akan mengurangi terpaan langsung sinar matahari ke dinding rumah. Daun yang rimbun dapat memantulkan, menahan, dan memancarkan energi matahari. Jadi, meskipun lahan sempit, masih banyak cara bisa dilakukan untuk menanam tanaman."

Referensi Pohon Perkotaan

Berikut beberapa jenis tanaman yang cocok di wilayah perkotaan:

- cemara laut, akasia—cocok ditanam di tanah yang kurang subur.

- ketapang, dadap—cocok di lahan yang mengandung garam.

- pinus, palem botol, bungur, kayu putih—tahan terhadap terpaan angin kencang.

- johar, flamboyan, akasia—cocok untuk lahan yang kering.

- mahoni, lamtoro—untuk menyerap genangan air

- cemara laut, bunga kupu-kupu, pohon barus—menyerap SO2.

- damar, asem londo, mahoni—menyerap Pb.

- cemara kipas, kersen, angsana, sawo kecik—partikel padat.

- cempaka, tanjung, damar, bambu, kenanga—dapat menyerap bau busuk.

- bambu, kedondong, gatis, cemara laut, tusam, cemara kipas—menurunkan kebisingan.

Sumber: Kompas Minggu, 9 Des 07

Selasa, 27 November 2007

Langkah # 5 (menanam pohon)

Suatu langkah maju yang patut ditiru, dimana para pengelola jalan tol akan menanam sebanyak 30.000 pohon di rumija (ruas milik jalan) Tol (Kompas, 23 Nov 07).
Saya berharap, langkah pengelola tol ini tidak hanya berhenti pada aktivitas menamam saja, tetapi juga sampai pada tahap pertumbuhan dan pemeliharaan.
Berita lain tentang langkah ini juga dapat dilihat di sini, sini, atau di sini
Sumber: Kompas.co.id

Dampak (kerusakan) Lingkungan

Hari Senin yang lalu (26/11/07), terjadi genangan air di beberapa tempat seperti di Subang Utara(Kompas 26 Nov 07), Dadap (Kompas, 26 Nov 07) yang disebabkan oleh naiknya permukaan laut ke daratan atau istilahnya rob.
Menurut penuturan warga, tingginya rob kali ini merupakan yang terparah sejak tahun 2002. Apakah ini merupakan dampak dari kerusakan lingkungan atau global warming?
Ayo, kita stop merusak lingkungan dimulai dari diri kita sendiri!

Senin, 26 November 2007

Langkah # 4 (menghemat air)

Biasanya kalau kita mencuci tangan di wastafel langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buka kran
2. Basahkan tangan
3. Usapkan sabun ke tangan
4. Bilas sabun di tangan
5. Matikan kran
6. Keringkan tangan

Namun ada cara yang dapat lebih hemat lagi pemakaian air, dengan cara:
1. Buka kran
2. Basahkan tangan
3. Matikan kran
4. Usapkan sabun ke tangan
5. Buka kran
6. Bilas sabun di tangan
7. Matikan kran
8. Keringkan tangan
Memang menjadi lebih panjang langkahnya, tapi dari segi penggunaan air, cara ke dua lebih hemat.

Hal ini juga bisa berlaku pada saat sikat gigi, mandi (keramas - sabunan)& cuci piring. Jangan biarkan air terbuang dengan percuma....

Jumat, 23 November 2007

Langkah # 3 (mengurai - kotak Takakura)

Ada ilmu baru neh mengenai pengolahan sampah yang ramah lingkungan, yaitu metode Kotak Takakura.
Mau tahu cara membuat kotak ini? Lihat blog ini

Langkah # 2 (menggunakan kembali)

Istri saya suka minum orangnya, jadi otomatis di mobil pun harus tersedia minuman. Awalnya istri saya selalu membeli botol air kemasan yang berukuran gelas atau yang 350 ml, dan setiap kali habis kami selalu melakukan langkah # 1.
Belakangan ini, saya mengganti metode tersebut dengan cara membeli botol minum yang dapat diisi kembali. Nah, botol-botol ini yang akan kami pakai berulang-ulang. Setiap habis, kami akan isi kembali. Dengan cara ini, konsumsi kami akan botol/gelas air kemasan akan berkurang, namun kebutuhan istri saya akan air minum tetap terpenuhi.....

Langkah # 1 (memilah botol plastik)

Saat ini, kebiasaan saya dan istri adalah tidak membuang botol-botol plastik (botol/cup air dalam kemasan, shampoo, sabun cair, dll), langsung ke sampah. Yang kami lakukan adalah memisahkan botol-botol plastik ini dan kalau sudah penuh akan kami berikan ke pemulung, dengan harapan para pemulung ini dapat menjualnya dengan harga yang bagus karena masih bersih.
Untuk botol-botol tersebut, biasanya saya bilas terlebih dahulu, biar kelihatan bersih saja....
Untuk berita lihat di Kompas 15 Okt 07

Kepedulian Terhadap Lingkungan

Dalam blog ini saya mencoba untuk berceloteh tentang lingkungan. Saya bukan ahli lingkungan, tapi paling tidak saya mau melakukan sesuatu yang mengurangi kerusakan lingkungan sekitar.....
Saya tidak bisa mengubah dunia, saya hanya mencoba untuk mengubah diri sendiri, berbuat kebaikan bagi lingkungan.....